PENYELENGGARAAN
JENAZAH
I. Memandikan
Mayat
A.
Rukun memandikan mayat ada tiga
perkara yaitu :
1. Niat memandikan
2. Meratakan air keseluruh tubuh mayat
3. Menghilangkan najis pada mayat :
a). Mengistinjakan mayat, niatnya:
Artinya : Sengaja Aku mengistinjakan mayat ini kepada Allah Ta’ala
Artinya : Sengaja Aku mengistinjakan mayat ini kepada Allah Ta’ala
b). Mengsugi anggota
mayat yang tujuh yaitu : Telinga, Mata, Hidung, Mulut, Pusat, Kuku tangan dan
Jari kaki.
c). Memiringkan mayat
kesebelah kiri, sambil membaca :
Artinya : Ampunilah...Ya Allah Ya Tuhan kami kepada Mu dia kembali.
Artinya : Ampunilah...Ya Allah Ya Tuhan kami kepada Mu dia kembali.
d).
Memiringkan mayat kesebelah kanan, sambil membaca :
Artinya
: Ampunilah...Ya Allah Ya Tuhan kami kepada Mu dia kembali.
e).
Menelentangkan mayat serta disiram dengan air, sambil membaca :
Artinya : Ampunilah…Ya Allah Ya Rahman Ya
Rahim Ya Tuhan kami
Kepada Mu dia kembali. Tidak
ada tuhan melainkan Allah yang Esa, tidak
ada
sekutu bagi Nya, bagi Nya Kerajaan, dan bagi Nya segala pujian hidup dan Mati, dan Dia Maha Berkuasa atas
segala sesuatu.
f).
Mewudhukan mayat :
Artinya
: Sengaja Aku mewudhukan mayat ini karena Allah Ta’ala
B.
Cara Memandikan Jenazah :
1.
Jenazah ditempatkan di tempat yang
terlindung dari panas matahari, hujan, atau pandangan
orang banyak. Jenazah diletakkan pada tempat yang lebih tinggi seperti dipapan / bali-balai.
orang banyak. Jenazah diletakkan pada tempat yang lebih tinggi seperti dipapan / bali-balai.
2. Jenazah diberi pakaian mandi (basahan)
seperti kain sarung atau kain supaya mudah memandikannya dan auratnya tetap
tertutup, orang yang memandikannya hendaknya memakai sarung tangan.
3. Langkah berikutnya adalah membersihkan
kotroran dan najis yang melekat pada anggota badan jenazsh.
4.
Jenazah diangkat (agak didudukkan),
perutnya diurut supaya kotoran yang mungkin melekat pada perutnya dapat keluar.
5.
Kotoran yang ada pada kuku tangan dan kaki
dibersihkan termasuk kotoran yang ada pada mulut dan gigi.
6.
Menyiram air keseluruh badan sampai
merata dari kepala terus kebawah sampai kaki.
7.
Setelah seluruh badan disiram air,
kemudian disabun dan disiram kembali sampai bersih.
8. Setelah diwudhukkan dan terakhir disiram
dengan air yang dicampur kapur barus, daun bidara atau lainnya yang berbau
harum. Air untuk memandikan jenazah hendaknya air biasa yang suci dan
mensucikan, kecuali dalam keadaan darurat boleh menggunakan air hangat.
II.
Mengkafani Mayat.
1.
Syarat sah mengkafani jenazah :
a) Kain
kafan dapat membungkus seluruh tubuh jenazah laki-laki dan perempuan
sekurang-kurangnya satu lapis. Boleh tiga atau lima (ganjil)
b) Jenazah
sudah dimandikan.
2.
Sunah ketika akan menggunting kain kafan
itu membaca :
Ø
Surat Al Fatihah
Ø
Surat Al Ikhlas 3x
Ø
Surat Al Falaq
Ø
Surat An Nas
Ø
Surat Al fatihah
Ø
Awal surat Al Baqarah
Ø
Ditutup dengan Ayat Kursi
3.
Do’a sesudah menggunting kain kafan :ò
Artinya
: Ya Allah jadikanlah pakaiannya itu kemuliaan, dan masukan dia Ya Allah dengan
Rahmat Mu ke dalam surge, Wahai yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
III. Shalat
Jenazah.
1. Meletakkan
jenazah dihadapan imam dan kepala jenazah mengarah sebelah kanan imam.
2. Imam
(jika berjama’ah) atau orang yang shalat sendirian, disunahkan berdiri di arah
kepala jenazah (jika jenazahnya laki-laki) dan diantara perut (jika jenazahnya
perempuan).
3. Iqomat
bunyinya :
4.
Mengerjakan sholat jenazah :
a.
Niat Shalat
b.
Berdiri bagi yang kuasa ( mampu )
c.
Takbir 4 kali :
1.
Takbir Pertama membaca Surat Al Fatihah
2.
Takbir Kedua membaca Shalawat Nabi :
3.
Takbir Ketiga membaca Do’a untuk mayat :
4.
Takbir Ke-empat membaca Do’a untuk yang
tinggal dan mayat
d.
Membaca salam ke kanan dan ke kiri
:
IV.
Menguburkan Jenazah.
1. Menghadapkan
wajah / muka mayat ke kiblat.
2. Berdo’a ketika
memasukkan mayat ke dalam kubur, yaitu :
3. Setelah selesai
dikuburkan maka bacalah do’a :
{Selamat Belajar}
{Selamat Belajar}